VISIT MAROS, – Desa Wisata merupakan salah satu alternatif pariwisata yang tengah ‘naik daun’. Bagaimana tidak, berlibur di desa wisata akan memberikan pengalaman yang kaya, tak hanya sekedar bertamasya, tapi juga bisa mendapatkan pengetahuan seputar desa dan lingkungan tersebut.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa desa wisata makin diminati wisatawan selama pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dari tingkat kunjungan yang terus meningkat.

“Desa wisata kunjungannya meningkat 30 persen, ini bukan angka yang kecil di tengah pandemi dan sulitnya ekonomi,” kata Sandiaga dalam webinar Peran Digitalisasi dalam Pengembangan Wisata Lokal ‘Desa Wisata’ Ditengah Pandemi, Rabu (2/3/2022).

Melihat peluang tersebut, tentunya banyak desa-desa yang juga ingin mendapatkan gelar ‘Desa Wisata’ sehingga bisa menarik wisatawan yang pada akhirnya bisa menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat. Menjawab pertanyaan tersebut, Sandiaga pun membeberkan syarat suatu desa bisa menjadi desa wisata.

Keindahan alam

Sandiaga mengatakan, dirinya yakin bahwa setiap desa pasti memiliki keindahan alam. Namun, tidak semua warga bisa mengolah keindahan tersebut. Karenanya, penting untuk dilakukan kerjasama supaya alam yang indah tersebut bisa diolah dan menjadi tempat wisata.

Budaya

Budaya merupakan salah satu faktor yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Ketika warga suatu desa bisa bekerjasama memperkenalkan budaya tersebut ke ranah publik, tentunya akan menarik perhatian wisatawan yang pada akhirnya mereka akan berkunjung ke desa wisata tersebut.

“Termasuk produk ekonomi kreatif seperti suvenir, fashion, kriya, kuliner, atau kelembagaan,” papar Sandiaga.

Sanitasi yang baik

Sandiaga mengatakan, sanitasi yang baik bahkan berkelas internasional merupakan salah satu faktor penting di tengah pandemi Covid-19. Kebersihan suatu toilet sangat menjadi pendukung wisatawan akan berkunjung kembali.

Homestay yang tersertifikasi

Suatu desa wisata juga harus memiliki akomodasi penginapan, misalnya homestay. Karena, wisatawan bisa datang dari mana saja, bahkan dari luar negeri. Karenanya, penting bagi desa wisata untuk menyediakan akomodasi penginapan yang tersertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).

Konten kreatif

Suatu desa wisata yang memiliki fasilitas lengkap pun tidak akan dikenal publik jika mereka tidak melakukan promosi. Karenanya, era digital ini merupakan kesempatan yang luas bagi desa wisata untuk membuat konten kreatif guna menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerahnya.

“Digital dan konten kreatif. Kita mendorong agar desa wisata memiliki event berdasarkan kearifan lokal,” tandas Sandiaga.

Source : Okezone.com

@Tim Promosi Pariwisata Kreatif Disparpora Maros

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.