Kabupaten Maros merupakan daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki banyak potensi wisata.
Selain tiga destinasi populer, air terjun Bantimurung, taman prasejarah Leang Leang dan gugusan karts Rammang Rammang, Maros juga menyimpan potensi dan spor wisata tersembunyi.
Semisal air terjun Pung Bunga yang terletak di Desa Bontomanurung Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros.
Air terjun Pung Bunga menawarkan pemandangan alam nan hijau yang mengelilinginya serta udara dingin yang menyelimutinya.
“Air terjun ini sangat indah dan belum terlalu banyak yang tahu. Saya baru pertama kali ke sini setelah mendengar dari cerita dari teman,” ujar warga Makassar, Malika, saat ditemui di sekitar air terjun.
Menurut Malika, tak perlu butuh waktu lama untuk menempuh perjalanan dari Kota Makassar ke air terjun Pung Bunga Tompobulu Maros ini. Hanya dua jam perjalanan dengan sepeda motor dari Makassar.
“Jalannya saja yang sedikit curam dan bebatuan cadas, sehingga butuh waktu satu hingga dua jam untuk ke sini. Hampir seluruh jalan sudah terbeton itu mulainya dari Makassar,” jelasnya.
Selain alam yang eksotis, air terjun Pung Bunga ini juga punya cerita legenda yang diyakini warga sekitar.
Konon, air terjun ini sebagai tempat permandian para bidadari yang turun dari langit dan tempat berdiamnya putri kerajaan bernama Pung Bunga.
“Jadi di sini tempat favorit seorang putri dari sebuah kerajaan dulu untuk berdiam, setiap aktivitasnya diakhiri di sini. Bahkan putri bernama Pung Bunga itu mengakhiri hidupnya di sini,” ungkap seorang tokoh masyarakat Tompobulu, Thahir.
Meski ada juga beberapa versi cerita rakyat lainnya, masyarakat sini lebih akrab dan kenal dengan dengan cerita Pung Bunga.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkab Maros, Yusriadi Arief mengatakan, kawasan air terjun Pung Bunga memiliki panorama alam yang indah, air terjun menjadi daya tarik utama.
Selain itu, pemandangan pegunungan dan suasana pedesaan yang masih alami dan terjaga akan menjadikannya destinasi menarik.
“Ke depan kawasan ini sangat baik dikembangkan menjadi kawasan wisata terpadu dengan potensi yang beragam, antara lain, agrowisata, adventure wisata minat khusus dan wisata buatan. Keunggulan kompetitif kawasan ini dari segi jarak dan waktu tempuh kurang lebih 40 menit dari Bandara Sultan Hasanuddin di Mandi Maros,” jelasnya, Ahad (26/7/2020). (*)
Jalannya saja yang sedikit curam dan bebatuan cadas