Wisata air terjun Bantimurung Maros

Sejumlah objek wisata di Maros mulai menggeliat sejak dibuka kembali beberapa hari lalu, di antaranya objek wisata Taman Wisata Alam Bantimurung Maros.

Tempat wisata andalan Maros ini memberlakukan protokol kesehatan di masa normal pendemi Covid-19.

“Di Bantimurung ini terlihat tren peningkatan jumlah pengunjung sejak pertama kali dibuka pada 8 Juni lalu. Di akhir pekan ada seribu orang pengunjung,” ujar Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Maros, Yusriadi Arief, Sabtu (20/6/2020).

Peningkatan jumlah pengunjung itu diakui telah berdampak besar pada sektor ekonomi, khususnya bagi warga yang selama ini menggantungkan hidupnya di lokasi wisata, mulai dari pedagang makanan hingga pengrajin suvenir.

“Yah bukan buat kami saja, geliat wisata ini tentunya sangat berdampak pada ekonomi warga. Banyak warga sekitar yang selama ini berjualan di sini mulai bangkit lagi. Selama beberapa bulan kita tutup, mereka juga tidak ada penghasilan,” jelasnya.

Untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, pihak pengelola telah memberlakukan aturan ketat bagi petugas dan juga para pengunjung yang hendak masuk.

Sebelum membeli tiket, pengunjung wajib mengenakan masker, mencuci tangan dan dicek suhu tubuhnya.

“Kita larang masuk kalau memang ada yang tidak mau ikut aturan itu. Seperti pakai masker, cuci tangan ataupun suhu tubuhnya tinggi. Petugas juga kita wajibkan pakai face shield saat berkontak dengan pengunjung,” tambahnya.

Sejak dibuka, kebanyakan pengunjung yang datang menikmati kawasan wisata ini berasal dari luar kota, seperti Makassar dan daerah lainnya di Sulawesi Selatan.

Pengunjung mengaku berlibur untuk menghilangkan penat setelah hampir empat bulan lamanya beraktifitas di rumah akibat pandemi. Mereka masuk ke area wisata dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan yang dijalankan oleh pihak pengelola wisata.

Selain objek wisata alam Bantimurung, Disbudpar Maros juga telah membuka objek wisata gugusan karst Rammang Rammang. Sementara, untuk pembukaan objek wisata lain, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, masih harus menunggu kajian tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Maros. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.