Wisata air terjun Bantimurung Maros

Banyak keindahan dan hal unik di Taman Wisata Alam Bantimurung Maros yang belum diketahui oleh banyak wisatawan, di antaranya Kolam Jamala.

Keistimewaan Kolam Jamala sudah tersebar luas sejak Belanda masih menguasai Indonesia. Kolam ini menjadi tempat berwisata warga  Eropa yang menjajah Bumi Pertiwi.

Menurut cerita lama warga setempat, kolam ini dulunya tempat mandi para bidadari. Usai mandi mereka kembali ke Kayangan.

Kolam Jamala berada di dalam kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung Maros. Jika dari Makassar, destinasi wisata alam unggulan ini dapat dijangkau sekitar 2 jam.

Usai membeli tiket seharga Rp 25 ribu, masuklah ke kawasan air terjun Bantimurung Maros, di depan Hotel Bantimurung ada sebuah kolam air tawar. Di sebelahnya itulah yang disebut Kolam Jamala.

Gampang, tinggal bertanya atau mengikuti penunjuk arah Kolam Jamala. Ukuran kolam ini lumayan lebar dan besar.

Dulunya kolam tersebunyi oleh hutan. Tak ada yang tahu kalau di kawasan itu ada kolam kecuali para bidadari yang turun dari Kayangan untuk mandi.

Selain menyegarkan, air Kolam Jamala juga menyehatkan karena bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit karena khasiat dari mineral kolam yang berasal dari bawah tanah karts Bantimurung Maros.

Maka banyak pengunjung dan penduduk lokal yang sering mandi di kolam yang ditemukan oleh seseorang bernama Jamal tersebut.

Masih menurut cerita warga setempat, mandi di kolam ini akan mendapatkan banyak rejeki. Bagi yang jomblo, air Kolam Jamala dipercaya akan memudahkan jodoh.

Boleh percaya, juga boleh tidak percaya. Namun itulah cerita lama dari kolam ini.

Selain mandi, pengunjung bisa sekadar membasuh muka, kepala atau kaki dengan membaca doa kepada Allah SWT agar dimudahkan rezeki dan jodoh.

Kabid Kepariwisataan Disbudpar Pemkab Maros, Yusriadi Arief mengatakan, selain Kolam Jamala, Taman Wisata Alam Bantimurung Maros masih mempunyai banyak spot alami yang wajib dikunjungi.

“Ada Goa Batu, Goa Mimpi, Danau Kassi Kebo yang merupakan habitat kupu-kupu dan masih banyak lagi,” ujarnya, Sabtu (22/2/2020).

Dia menjelaskan, pada 21 Februari 1919, Pemerintah Hindia Belanda menunjuk Kawasan Bantimurung sebagai NATUURMONUMENT BANTIMOEROENG WATERVAL, berdasarkan Lembar Negara Nomor 90. Sejak saat itu kawasan air terjun Bantimurung Maros telah menjadi lokasi wisata.

Kawasan dengan luas 10 hektar ini hingga sekarang dilindungi oleh negara. (*)

2 Replies to “Kolam Jamala di Bantimurung Maros Terkenal Sejak Zaman Belanda”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.